Selasa, 22 Oktober 2019


ASAS ASAS PENGEMBANGAN KURIKULUM


Dosen Pengampu : Dr.Saipul Annur,M.Pd.

Di Susun Oleh :
Nadila Ulandari (1830201179)
Reni Oktarina  (1830201193)
Riana Lutfi Najiiha (1830201195)

Program Studi Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah


FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI RADEN FATAH
 PALEMBANG

2019

KATA PENGANTAR

Puji syukur kepada allah SWT atas rahmat dan karunia nya sehingga makalah ini dapat diselesaikan pada waktunya. Makalah ini kami tulis untuk memenuhi tugas mata kuliah dengan judul “ASAS ASAS PENGEMBANGAN KURIKULUM”. Yang kami sajikan berdasarkan pengamatan dari berbagai sumber, namun kami menyadari dalam pembuatan makalah ini tidak lepas dari kesalahan dan kekurangan maka dari itu kami mengharapkan saran yang membangun dari para pembaca. Makalah ini memuat arti penting tentang “ASAS ASAS PENGEMBANGAN KURIKULUM” walaupun makalah ini mungkin kurang sempurna tapi juga memiliki detail yang cukup jelas bagi pembaca. .Sebelumnya kami ucapkan terima kasih kepada :
Bapak Dr.Saipul Annur,M.Pd.Selaku Dosen Pengampu.
Demikianlah pengantar ini dengan iringan serta harapan semoga tulisan ini dapat berguna dan bermanfaat bagi kita semua, kami mengucapkan ribuan terima kasih mudah-mudahan kita mendapat amal baik yang di berikan allah SWT. Aamiin ya rabbal alamin



                                                                                                                Palembang, 22 Oktober 2019


                                                                                                                                      Penulis

DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL.........................................................        i
KATA PENGANTAR......................................................          ii
BAB I PENDAHULUAN
         A..Latar Belakang.........................................................        1
         B. Rumusan Masalah....................................................        1
         C. Tujuan.....................................................................         1
BAB II PEMBAHASAN
          A. ASAS FILOSOFIS..................................................        2
           B. ASAS PSIKOLOGI.................................................       4
           C. ASAS SOSIAL BUDAYA......................................        5
           D.ASAS ORGANISATORIS......................................        5
           E.  ASAS TEKNOLOGI...............................................        6
BAB III PENUTUP
           A. Kesimpulan..............................................................        8    
           B.  Saran .......................................................................        8
Daftar Pustaka.................................................................        9



  
BAB I
PENDAHULUAN
  1. Latar Belakang

“Asas” atau kata lainnya “dasar” dapat diartikan sebagai acuan ataupun sandaran suatu kegiatan. Dalam bahasa Inggrisnya Foundation diartikan sebagi hal yang mendirikan, dasar, landasan, kotak uang, badan wakaf atau yayasan[1].  Dalam hal ini, pemakalah mengambil kata “dasar atau landasan” yang selanjutnya akan disamakan dengan kata ‘asas”.
Dunia pendidikan dibangun berdasarkan asas atau dasar negara yang berlaku. Di Indonesia, asas pendidikan tentunya berkaitan langsung dengan asas negara yaitu Pancasila. Oleh karena itu, pendidikan di Indonesia berlandaskan Pancasila. Oleh karena itu, asas pendidikan pun tak lepas dari kurikulum pendidikan yang sedang diterapkan. Untuk itu lahirlah “asas kurikulum” yang menjadi dasar pelaksanaan tiap kurikulum yang ada.

  1. Rumusan masalah ?
Dalam makalah ini pembahasannya terfokus pada :
Apa yang menjadi asas-asas kurikulum ?

  1. Tujuan
Untuk mengetahui apa saja asas-asas kurikulum









BAB II
PEMBAHASAN
A. Asas Filosofis
            Asas filosofis dalam penyusunan kurikulum, berarti dalam penyusunan kurikulum hendaknya berdasar dan terarah pada falsafah bangsa yang dianut. Falsafah atau filsafat berasal dari bahasa Yunani yaitu philosopis, philo, philos, philen yang berarti cinta, pecinta, mencintai, sedang Sophia berarti kebijaksanaan, kearifan, nikmat, hakikat, dan kebenaran.
            Dalam hal ini prinsip-prinsip ajaran filsafat yang dianut oleh suatu bangsa seperti pancasila, kapitalisme, sosialisme, komunisme dan sebagainya dapat digolongkan sebagai falsafah dalam arti (produk) sebagai pandangan hidup atau falsafah dalam arti praktis. Dalam penyusunan kurikulum di Indonesia yang harus diacu adalah filsafat pendidikan Pancasila. Filsafat pendidikan dijadikan dasar dan terarah, sedang pelaksanaannya melalui pendidikan.
            Pandangan hidup bangsa Indonesia berdasar pada Pancasila dan dengan sendirinya segala kegiatan yang dilakuan baik oleh berbagai lembaga maupun perorangan, harapannya tidak boleh bertentangan dengan asas pancasila, termasuk dalam kegiatan penyusunan kurikulum. Asas filosofis dalam pengembangan kurikulum pada hakikatnya adalah menentukan tujuan umum pendidikan. Sekolah bertujuan mendidik anak agar menjadi manusia yang “baik”. Faktor “baik” tidak hanya ditentukan oleh nilai-nilai, cita-cita, atau filsafat yang dianut sebuah negara, tetapi juga oleh guru, orang tua, masyarakat, bahkan dunia.
            Kurikulum mempunyai hubungan yang erat dengan filsafat suatu bangsa, terutama dalam menentukan manusia yang dicita-citakan sebagai tujuan yang harus dicapai melalui pendidikan formal. Kurikulum yang dikembangkan harus mampu menjamin terwujudnya tujuan pendidikan nasional dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat. [2]
            Jadi, asas filosofis berkenaan dengan tujuan pendidikan yang sesuai dengan filsafat negara. Perbedaan filsafat suatu negara menimbulkan implikasi yang berbeda di dalam merumuskan tujuan pendidikan, menentukan bahan pelajaran dan tata cara mengajarkan, serta menentukan cara-cara evaluasi yang ditempuh. Apabila pemerintah bertukar, tujuan pendidikan akan berubah sama sekali. Di Indonesia, penyusunan, pengembangan, dan pelaksanaan kurikulum harus memperhatikan Pancasila, Undang-Undang Dasar 1945, dan Garis-Garis Besar Haluan Negara sebagai landasan filosofis negara. Mengapa filsafat sangat diperlukan dalam dunia pendidikan? Menurut Nasution (2008: 28), filsafat besar manfaatnya bagi kurikulum, yakni: Filsafat pendidikan menentukan arah kemana anak- anak harus dibimbing. [3]
            Sekolah ialah suatu lembaga yang didirikan oleh masyarakat untuk mendidik anak menjadi manusia dan warga negara yang dicita- citakan oleh masyarakat itu. Jadi, filsafat menentukan tujuan pendidikan. Dengan adanya tujuan pendidikan ada gambaran yang jelas tentang hasil pendidikan yang harus dicapai, manusia yang bagaimana yang harus dibentuk. Filsafat juga menentukan cara dan proses yang harus dijalankan untuk mencapai tujuan itu. Filsafat memberikan kebulatan kepada usaha pendidikan, sehingga tidak lepas-lepas. Dengan demikian terdapat kontinuitas dalam perkembangan anak. Tujuan pendidikan memberikan petunjuk apa yang harus dinilai dan sampai mana tujuan itu telah tercapai. Tujuan pendidikan memberi motivasi dalam proses belajar-mengajar, bila jelas diketahui apa yang ingin dicapai. [4]

B. Asas Psikologi
            Asas psikologi berarti kegiatan yang mengacu pada hal-hal yang bersifat psikologi. Pendidikan pada hakekatnya adalah suatu pelayanan yang diperuntukkan pada siswa, oleh karena dalam psikologi juga dibahas aspek psikis yang terdapat pada [5]Manusia sebagai makhluk yang bersifat unitas multiplex yang terdiri atas sembilan aspek psikologi yang kompleks. Aspek-aspek tersebut dikembangkan dengan perantara berbagai mata pelajaran yang tercantum dalam kurikulum sebagai berikut:
  1. Aspek ketakwaan : dikembangkan dengan kelompok bidang pendidikan keagamaan.
  2. Aspek cipta : dikembangkan dengan kelompok bidang studi ekstrakurikuler, sosial, bahasa, dan filsafat.
  3. Aspek rasa : dikembangkan dengan kelompok bidang studi seni
  4. Aspek karsa : dikembangkan dengan kelompok bidang studi etika, budi pekerti, Agama, dan PPKN.
  5. Aspek karya (kreatif) : Dikembangkan melalu kegiatan penelitian, independen studi, dan pengembangan bakat.
  6. Aspek karya : Dikembangkn dengan berbagai mata pelajaran keterampilan.
  7. Aspek kesehatan : Dikembangkan dengan kelompok bidang studi kesehatan, olahraga.
Aspek sosial : Dikembangkan melalui kegiatan praktek lapangan, gotong royong, kerja bakti, KKN, PPL, dan sebagainya.
Aspek karya : Dikembangkan melalui pembinan bakat, wirausaha dan kerja mandiri.

C. Asas Sosial Budaya/Asas Sosiologi
            Sosiologi adalah ilmu pengetahuan yang menyelidiki berbagai gejala sosial hubungan antar individu dengan individu, antar golongan, lembaga sosial yang disebut juga ilmu masyarakat. Dunia sekitar merupakan lingkungan hidup bagi manusia. Masyarakat merupakan kelompok manusia yang telah hidup dan bekerja sama hingga mereka mengatur diri mereka sendiri dan menganggap sebagai suatu kesatuan sosial. Sekolah adalah institusi sosial yang didirikan dan ditujukan untuk memenuhi kepentingan dan kebutuhan asyarakat. Maka kurikulum sekolah dalam penyusunan dan pelaksanaan banyak dipengaruhi oleh kekuatan-kekuatan sosial yang berkembang dan selalu berubah di dalam masyarakat.[6]
D. Asas Organisatoris
            Asas ini berkenaan dengan masalah bagaimana bahan pelajaran akan disajikan. Apakah dalam bentuk mata pelajaran yang terpisah-pisah, ataukah diusahakan adanya hubungan antara pelajaran yang diberikan, misalnya dalam bentuk broad field atau bidang studi seperti IPA, IPS, Bahasa, dan lain-lain. Ataukah diusahakan hubungan secara lebih mendalam dengan menghapuskan segala batas-batas mata pelajaran (dalam bentuk kurikulum terpadu).
            Penganut ilmu jiwa asosiasi akan memilih bentuk organisasi kurikulum yang berpusat pada mata pelajaran, sedangkan penganut ilmu jiwa Gestalt akan cenderung memilih kurikulum terpadu. 8 Ilmu jiwa asosiasi yang berpendirian bahwa keseluruhan sama dengan jumlah bagian-bagiannya, cenderung memilih kurikulum yang berpusat pada mata pelajaran, yang dengan sendirinya akan terpisah-pisah. Sebaliknya, ilmu jiwa Gestalt lebih mengutamakan keseluruhan karena keseluruhan itu bermakna dan lebih relevan dengan kebutuhan anak dan masyarakat.
            Perlu diingatkan kembali, bahwa tidak ada kurikulum yang baik dan tidak baik. Setiap organisasi kurikulum mempunyai kebaikan akan tetapi tidak lepas dari kekurangan ditinjau dari segi-segi tertentu. Selain itu, bermacam-macam organisasi kurikulum dapat dijalankan secara bersama di satu sekolah, bahkan yang satu dapat membantu atau melengkapi yang satunya. Kurikulum yang bagaimana yang harus dipilih? Pertanyaan itu diajukan karena macamnya kemungkinan. Dalam mengembangkan kurikulum harus diadakan pilihan, jadi selalu ada hasil semacam kompromi antara anggota panitia kurikulum. Sering dikatakan bahwa, kurikulum adalah soal pilihan. Dalam hal ini pilihan banyak bergantung pada pendirian atau sikap seseorang tentang pendidikan. Pada umumnya dapat dibedakan dua pendirian utama, yakni yang tradisional dan yang progresif. [7]
E. Asas Teknologi
            Ilmu pengetahuan dan teknologi satu sama lain tidak dapat dipisahkan sebab ilmu pengetahuan yang hanya sebagai ilmu untuk bahan bacaan tanpa praktikan untuk kepentingan umat manusia hanyalah suatu teori yang mati. Sebaliknya praktik yang tanpa didasari oleh ilmu pengetahuan hasilnya akan sia-sia.
            Kurikulum tidak boleh meninggalkan kemajuan teknologi pendidikan. Peningkatan penggunaan teknologi pendidikan akan menyebabkan naiknya tingkat efektivitas dan efisien proses belajar mengajar selalu menonjolkan peranan guru, terutama dalam memilih bahan dan penyampaiannya.
            Dengan majunya teknologi informasi, diharapkan bahwa mengajar adalah membuat yang belajar mengajar diri sendiri, selanjutnya, system penyampaiannya tidak harus dengan tatap muka antara guru dan siswa. Sekarang peran guru dapat digantikan dengan media instruksional baik yang berupa media cetak maupun non cetak terutama media elektronik, misalnya komputer, internet, rekaman video, dan sebagainya. Dengan teknologi pendidikan modern, proses pembelajaran akan dilakukan dengan berbagai system penyampaiannya, misalnya system pembelajaran jarak jauh, yang penyampaiannya dengan cara menggunakan modul, Televisi Pendidikan Nasional, siaran radio, pendidikan, metode berprogram internet dan sebagainya. [8]























BAB III
PENUTUP
  1. Kesimpulan:
Asas-asas kurikulum, yang meliputi asas filosofis, asas psikologis, asas sosiologis, asas organisatoris dan asas teknologi. ·         
Asas filosofis dalam penyusunan kurikulum, kurikulum hendaknya berdasar dan terarah pada falsafah negara yang dianut. ·         
Asas psikologis bahwa manusia adalah makhluk yang bersifat unitas multiplex yang terdiri atas sembilan aspek psikologi yang kompleks.     
Asas sosiologi berarti, dalam penyusunan dan pelaksanaan banyak dipengaruhi oleh kekuatan-kekuatan sosial yang berkembang dan selalu berubah di dalam masyarakat. ·          
Asas organisatoris lebih condong kepada masalah dalam pembentukan bahan pelajaran yang akan disajikan.         
Asas teknologi yakni kurikulum tidak boleh meninggalkan kemajuan teknologi pendidikan.
  1. Saran
kami mengharapkan kritikan dan saran yang membangun dari dosen pembimbing  dan pembaca guna perbaikan makalah berikutnya.








  • Atabik Ali, 2003.  Kamus Inggris Indonesia Arab, Yogyakarta. Multikarya Grafika.
DAFTAR PUSTAKA
  • Dakir H. 2010. Perencanaan dan Pengembangan Kurikulum. Jakarta. PT Rineka Cipta.
  • Kelvin Seifert. 2010. Manajemen Pembelajaran Dan Instruksi Pendidikan. Ircisod. Jogjakarta. Cet-Ke5.
  • Moh. Yamin. 2009. Manajemen Mutu Kurikulum Pendidikan. Jogjakarta. Diva Press.
  • Mulyasa, E. 2007. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan. Bandung: Remaja Rosda Karya.
  • Nasution, S. 2009. Asas-asas Kurikulum. Jakarta. Bumi Aksara.
  • Sugihartono, dkk.2007.  Psikologi Pendidikan. Jogjakarta. UNY Press. Jogjakarta.



      [1] Atabik Ali, Kamus Inggris Indonesia Arab, Multikarya Grafika: Yogyakarta. 2003, hlm. 341
[2] Dakir H. Perencanaan Dan Pengembangan Kurikulum, (PT.Rineka   Cipta:Jakarta,2010).Hlm.77
       [3] Yamin.Moh, Manajemen Mutu Kurikulum Pendidikan,(Diva Press : Jojgakarta,2009).Hlm.77
       [4] Seifert Kelvin, Manajemen Pembelajaran Dan Instruksi Pendidikan,(Ircisod : JogjakartaCet-Ke5, 2010).Hlm.175
       [5] Sugihartono, Dkk.Psikologi Pendidikan.(UNY Prress: Jogjakarta.2007).Hlm.4
      [6] Yamin,Moh. Manajemen Mutu Kurikulum Pendidikan.(Diva Press: Jogjakarta.2009).Hlm.120
       [7] S,Nasution. Asas-Asas Kurikulum.(Jakarta : Bumi Aksara.2009).Hlm.127
       [8] Mulyasa,E. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan.(Bandung : Remaja Rosda Karya. 2007).Hlm.98




35 komentar:

  1. Mengapa dalam penyusunan dan pengembangan kurikulum harus berlandaskan asas filosofis, asas psikologi belajar, asas psikologi anak dan asas sosiologi

    BalasHapus
  2. Balasan
    1. bertujuan mendidik anak agar menjadi manusia yang “baik”. Yang dimaksud baik pada hakikatnya ditentukan oleh nilai-nilai, cita-cita atau filsafat yang dianut negara, guru, orang tua, masyarakat bahkan dunia. Filsafat sangat penting karena harus dipertimbangkan dalam mengambil keputusan tentang setiap aspek kurikulum. Karena setiap keputusan yang diambil harus ada dasarnya. Seperti halnya pengertian filsafat yaitu cara berpikir yang sedalam-dalamnya, yakni sampai akarnya tentang hakikat sesuatu.

      Hapus
    2. Dengan jawaban ini bisa mempermudah tugas saya

      Hapus
    3. Semangat trus untuk mengembangkan blog iniπŸ‘

      Hapus
  3. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus
  4. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus
  5. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus
  6. Mengapa dalam penyusunan dan pengembangan kurikulum harus berlandasan asas filosofis, asas psikologi, asas sosiologis, asas organisatoris dan asas teknologi.

    BalasHapus
    Balasan
    1. KarenaLandasan pengembangan kurikulum memiliki peranan yang sangat signifikan, sehingga apabila kurikulum diibaratkan sebagai sebuah bangunan gedung atau rumah yang tidak menggunakan landasan atau pondasi yang kuat, maka ketika diterpa angin atau terjadi goncangan yang kencang, bangunan tersebut akan mudah roboh. Demikian pula dengan halnya kurikulum, apabila tidak memiliki dasar pijakan yang kuat, maka kurikulum terebut akan mudah terombang-ambing dan yang menjadi taruhannya adalah manusia sebagai peserta didik yang dihasilkan oleh pendidik itu sendiri.

      Hapus
  7. Ada beberapa asas-asas kurikulum,jelaskan asas mana yang lebih dominan pada pengembangan kurikulum?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Menurut saya, asas yg paling dominan pada pengembangan kurikulum yaitu asas filosofis, karena Kurikulum mempunyai hubungan yang erat dengan filsafat suatu bangsa, terutama dalam menentukan manusia yang dicita-citakan sebagai tujuan yang harus dicapai melalui pendidikan formal. Kurikulum yang dikembangkan harus mampu menjamin terwujudnya tujuan pendidikan nasional dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat.

      Hapus
  8. Trimakasih materinya,dengan adanya blog ini semoga dapat mampu membantu bnyk orang

    BalasHapus
  9. trimakasih dgn adanya materi ini saya bisa lebih mudah memahami tugas-tugas saya

    BalasHapus
  10. trimakasih materinya sangat membantu pengetahuan mengenai kurikulumnya

    BalasHapus
  11. trimakasih,materinya sangat bermanfaat

    BalasHapus
  12. Terimah kasih blog nya sangat membantu :)

    BalasHapus
  13. Aspek-aspek dalam asas psikologi dikembangkan dengan perantara berbagai mata pelajaran yang tercantum dalam 7 Aspek kurikulum... Jika dalam salah satu aspek tidak mengacu pada kegiatan pendidikan apakah Aspek tersebut bisa dikatakan Asas Psikologi????

    BalasHapus
    Balasan
    1. Tidak karna Aspek-aspek tersebut dikembangkan dengan perantara berbagai mata pelajaran yang tercantum dalam kurikulum Tersebut, setidaknya ada 7 aspek bahkan di tambahkan dengan aspek sosial dan aspek Karya ... Dan Bila aspek-aspek ini tidak bisa mengacu pada pendidikan maka asas Tersebut bukanlah asas aspek Psikologi yang kompleks. Jadi aspek psikologi harus benar-benar mengacu pada kegiatan pendidikan.

      Hapus
    2. Terimakasih Atas Jawaban Nya...
      Ini sangat membantu...

      Hapus
  14. Jelaskan 3 aliran dalam filosofis sebagai landasan kurikulum

    BalasHapus
  15. Jelaskan 3 aliran dalam filosofis sebagai landasan kurikulum

    BalasHapus
    Balasan
    1. A.Aliran Idealisme
      Filsafat ini berpendapat bahwa kebenaran itu berasal dari dunia supra-natural dari tuhan. Boleh dikatakan semua agama menganut filsafat idealisme.filsafat ini umumnya diterapkan disekolah yang berorientasi religius. Semua siswa diharuskan mengikuti pelajaran agama, menghadiri khotbah dan membaca kitab suci. Biasanya disiplin termasuk ketat, pelangggaran diberi hukuman yang setimpal bahkan dapat dikeluarkan dari sekolah.namun pendidikan intelektual juga sangat diutamakan dengan menetukan satandar mutu yang tinggi.
      B.Aliran Realisme
      Filsafat realisme mencari kebenaran di dunia ini sendiri. Melalui pengamatan dan penelitian ilmiah . Mutu kehidupan senantiasa dapat ditingkatkan melalui kemajuan dalam ilmu pengetahuan dan teknologi. Tujuan hidup ialah memperbaiki kehidupan melalui penelitian ilmiah.
      C.Aliran Pragmatisme
      Aliran ini juga disebut aliran instrumentalisme atau utilitarianisme dan berpendapat bahwa kebenaran adalah buatan manusia berdasarakan pengalamannya. Tidak ada kebenaran mutlak, kebenaran adalah tentatif (sementara) dan dapat berubah. Tugas guru bukan mengajar dalam arti menyampaikan pengetahuan, melainkan memberi kesempatan kepada anak untuk melakukan berbagai kegiatan guna memecahkan masalah. Pengetahuan yang diperoleh bukan dengan mempelajari mata pelajaran, melainkan karena digunakan secara fungsional dalam memecahkan masalah

      Hapus
    2. Terima kasih jawaban nya sangat menbantu

      Hapus
    3. Terima kasih jawaban nya sangat menbantu

      Hapus
    4. Trimakasih makalah nya sangant membantu

      Hapus
  16. Terimakasih blog ini sangat membantu memahami asas asas pengembangan kurikulum.

    BalasHapus
  17. Terima kasih blog ini sangat membantuπŸ‘

    BalasHapus
  18. Terima kasih bnyak, materi nya mudah di pahami dengan bahasa yang simple

    BalasHapus
  19. Apa tujuan dari asas psikologi?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Bertujuan untuk mengetahui tingkah laku seseorang sesuai atau tidak dengan tingkat umur atau perkembangan pendidikannya, memperlajari perbedaan perbedaan yang bersifat pribadi pada tahapan ,atau masa perkembangan pendidikan tertentu sebagai dasar ilmu dalam pengajaran mampu menjelaskan apa ,bagaimana ,dan mengapa tingkah laku itu terjadi.

      Hapus